IDERAKYAT.COM – Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di wilayah ini diklaim berhasil menunjukkan tren penurunan yang signifikan, menjadi bukti keberhasilan strategi yang mengkombinasikan pelatihan keahlian global dan ekspansi lapangan kerja domestik.
Berdasarkan data terbaru, TPT Kabupaten Tasikmalaya turun dari 3,89% (setara 39.249 orang) pada Agustus 2023, menjadi 3,74% (setara 38.326 orang) pada Agustus 2024. Penurunan sebanyak 1.000 lebih pengangguran dalam setahun ini disambut baik oleh Pemerintah Kabupaten.
Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi, mengungkapkan bahwa kunci utama keberhasilan ini adalah fokus pada peningkatan skill dan kapasitas tenaga kerja melalui kolaborasi lintas sektor yang intensif.
Baca juga : Kuota Dikurangi, Jemaah Haji Merugi Hingga Miliaran Rupiah
“Bekerja sama dengan balai dan lembaga pelatihan kerja (LPK) adalah alternatif jalan keluar dari pengangguran, dengan cara meningkatkan skill dan kapasitas tenaga kerja,” ujar Wabup Asep Sopari Al-Ayubi, Rabu (12/11/2025).
Secara spesifik, Pemkab Tasikmalaya kini masif menggandeng LPK berstandar global, termasuk bekerja sama dengan KADIN Tasikmalaya dan LPK yang terafiliasi dengan Jepang, untuk mengirimkan tenaga kerja magang ke Negeri Sakura.
Wabup berharap, pengalaman magang di luar negeri tidak hanya memberikan keahlian teknis, tetapi juga menumbuhkan mental kemandirian dan wirausaha.
“Sehingga pada saat pulang, tenaga kerja tersebut memiliki usaha sendiri, atau bahkan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya,” harapnya.
Baca juga : Bupati Cecep Soroti Penurunan Capaian SPM, Tekankan Berbenah Perkuat Kapasitas Aparatur
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSPTK) Kabupaten Tasikmalaya, dr H Faisal Soeparyanto, mengonfirmasi perluasan pasar kerja ke mancanegara.
“Program penempatan tenaga kerja tidak hanya terbatas di Jepang, tetapi juga sudah merambah ke Taiwan dan Malaysia,” kata dr H Faisal.
Ia menambahkan bahwa peluang kerja ini terbuka untuk berbagai latar belakang keterampilan. Tidak hanya mahasiswa yang magang, masyarakat non-skill pun bisa bekerja ke luar negeri seperti memetik sawit di Malaysia. Hal ini menunjukkan bahwa pasar kerja global kini menjangkau seluruh lapisan masyarakat Tasikmalaya.
Selain strategi global, Pemkab Tasikmalaya juga aktif memperkuat penyerapan tenaga kerja di sektor industri lokal, terutama industri garmen yang dominan. Kabar baiknya, sektor ini siap menampung ribuan tenaga kerja baru.
Baca juga : Ratusan ASN Ikuti Pembekalan Purna Tugas, Asep Sopari Tekankan Pensiun Bukan Akhir tapi Awal Kontribusi
“Tahun depan, perusahaan garmen Teodore dan Garmindo di Kecamatan Cisayong akan buka kembali. Ini adalah kabar gembira karena diperkirakan dapat menyerap hingga 1.500 tenaga kerja,” ungkap Faisal.
Penurunan TPT ini, disimpulkan Faisal, adalah hasil dari strategi holistik mengkombinasikan pengiriman tenaga kerja terampil dan non-terampil ke pasar global, penguatan pelatihan kompetensi, serta memfasilitasi penyerapan tenaga kerja oleh sektor industri lokal.
Dengan semakin banyaknya warga yang memiliki keahlian dan berpenghasilan, Pemkab Tasikmalaya optimistis bahwa strategi terpadu ini akan menjadi kunci ganda untuk menekan angka kemiskinan dan pengangguran secara berkelanjutan.*

