IDERAKYAT.COM – Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi, didampingi jajaran BPBD, Dinas Sumber Daya Air Jawa Barat, BBWS Kementerian PUPR, dan Dinas Pertanian melakukan paninjauan lokasi banjir di Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.
Tidak hanya melihat kondisi rumah warga yang terencam banjir, rombongan Wakil Bupati Tasikmalaya juga menelusuri penyebab terjadinya banjir tersebut. Hasilnya, Asep Sopari dengan tegas menyebut aktivitas tambang pasir di hulu sungai sebagai pemicu utama datangnya banjir.
“Sebetulnya ini bukan banjir biasa, melainkan banjir air bah karena intensitas hujan yang tinggi dan tertahannya air oleh longsoran tanah. Ketika longsoran tidak mampu menahan debit air, akhirnya air bah menerjang sawah dan rumah warga,” jelas Asep Sopari.
Banjir tersebut terjadi pada Jumat 31 Oktober 2025 kemarin. Banjir mengakibatkan sedikitnya 10 rumah terendam, 1 rumah rusak, dan 14 rumah terdampak serta sejumlah lahan pertanian warga teremdam.
“Permasalahannya ada di hulu, karena ada tambang pasir. Maka kami minta Pemerintah Provinsi Jawa Barat meninjau ulang perizinannya. Kalau tidak berizin, mohon ditegaskan karena sudah jelas ini merugikan masyarakat di bawah,” tegas Asep Sopari.
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya kini bergerak cepat dengan berkoordinasi bersama berbagai instansi lintas sektor untuk merumuskan penanganan yang komprehensif. Asep Sopari menegaskan bahwa solusi tidak bisa dilakukan secara parsial.
“Mari kita selamatkan hulu sungai melalui penghijauan, hindari eksploitasi lingkungan. Hujan sedikit saja sudah menyebabkan air bah. Ini menjadi peringatan bagi kita semua,” pungkas Asep Sopari.

