Pelanggan Air Bersih Terdampak, Dua Pipa PDAM Putus terbawa longsor

 

IDERAKYAT.COM — Cuaca ekstrim yang melanda wilayah Kabupaten Tasikmalaya menyebabkan sejumlah bencana. Salah satunya tanah  longsor di kawasan Citerewes, Desa Sukaharja, Kecamatan Sariwangi. Longsoran tanah memutus dua pipa transmisi pipa milik Perumda Tirta Sukapura.

Plt Direktur Perumda Tirta Sukapura, Rubi Azhara menuturkan bahwa, akibat terpurusnya pipa trasmisi tersebut. Pasokan air bersih ke sejumlah wilayah pelayanan terkendala. Puluhan ribu pelanggan di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya terganggu.

“Bahwa telah terjadi bencana longsor di daerah Citerewes yang mengakibatkan terputusnya 2 buah pipa transmisi utama ukuran 300mm,”kata Rubi.

Baca juga : Wakil Bupati dan Baznas Berikan Bantuan Renovasi Rutilahu pada Abah Alit

“Adapun wilayah terdampak di antaranya Cabang Tamansari, Kawalu, Cibeureum, Manonjaya, wilayah Cabang Singaparna, wilayah Tasik Barat dan Tasik Timur. Pelanggan terdampak sekitar 24 ribu ” sambung Rubi.

Upaya perbaikan pun tengah dilakukan oleh tim teknisi. Satu pipa berhasil tersambung kembali, sementara satu pipa lainnya masih dalam proses perbaikan.

“Kami dari pihak perusahaan langsung melakukan langkah dengan berkoordinasi dengan pemerintahan setempat,”ujar Rubi.

Menurut Rubi,  penyelesaian perbaikan terus diusahakan secepatnya. Namun faktor alam dan kesulitan medan mempersulit penyambungan pipa. Posisi pipa berada di tebing dan berpotensi terjadi longsor susulan.

Baca juga : Diva Zahra Serius Hadapi Sirkuit Hidzie pada Putaran Pamungkas Kejurnas Sprint Rally 2025

“Oleh karenanya waktu perbaikan menjadi tidak dapat diperkirakan pasti. Potensi longsor susulan yang paling bahaua karena hujam deras masih melanda. Kita berharap secepatnya dapat mengalir kembali ke konsumen,” ungkap Rubi.

Bagi masyarakat yang membutuhkan pasokan air mendesak, Perumda Tirta Sukapura membuka layanan suplai air menggunakan mobil tangki. Warga dapat mengajukan bantuan melalui ketua RT setempat.

“Kami berupaya membantu pengiriman air dengan truk tangki ke titik strategis seperti rumah sakit pelayanan kesehatan lalu ke konsumen lainnya. Bahkan kepemukiman kalau memang dirasa mendesak,” ujar Rubi.

Baca juga : Kampung Adat Naga, Lestari Ditengah Modernisasi

“Akhirnya kami sampaikan permohonan maaf yang sebesar besarnya kepada seluruh konsumen atas ketidaknyamanan ini,” pungkas Rubi.