IDERAKYAT.COM – Seorang anak di Kabupaten Tasikmalaya menjadi korban perundungan yang berujung defresi. Anak yang masih dibawah umur tersebut bahkan enggan bersekolah dan keluar rumah.
Terganggunya psikologi anak tersebut diduga setela viralnya sebuah video yang memperlihatkan sejumlah anak di tengah dimarahi usai diduga berbuat nakal terhadap perempuan dewasa.
Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, menuturkan, perundungan tersebut berawal saat seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya melintasi satu kampung. Ia meminta ditunjukan toilet kepada anak laki-laki yang tengah main dilokasi tersebut.
Baca juga : Bantu Warga, Polres Tasikmalaya Salurkan 4.000 Liter Air Bersih
Namun, beberapa orang anak dipergoki tengah mengintip. Perempuan ini langsung memarahi sang anak sambil merekam wajah sang anak.
Dalam rekaman video terlihat dua orang anak yang sempat diceramahi, ajukan permohonan maaf dengan merapatkan kedua tangan. Namun, perekam malah mengancam dan meledek sang anak dan tetap memvideonya.
Sayangnya, perempuan tersebut tidak mencari tahu orang tua sang anak justru diduga menyebarluaskan videonya dengan kalimat kurang baik.
“Perempuan itu tidak mencari tahu orang tua anak ini dan malah diduga menyebarluaskan video dengan kata kata kurang baik, sampai tersebar dan direupload oleh banyak orang hingga viral,” kata Ato.
Baca juga : Potensi Gempa Megatrust Tinggi dan EWS Tak Berfungsi, Kentongan Jadi Solusi
Dampak dari viral videonya tersebut, psikologis anak menjadi terganggu. Seorang anak kerap meracau dan alami tekanan psikis hingga enggan sekolah.
“Kami sayangkan sampai diviralkan yang akhirnya ini menyebabkan anaknya tekanan psikisnya. Kita akan dampingi anak. Tentunya juga kita akan usut pelakunya yang dengan sengaja memviralkan ini hingga masuk kategori perundungan,” kata Ato Rinanto