IDERAKYAT.COM – Aparatur Sipil Negara (ASN) dinilai rawan tidak netral atau berpihak kepada salah satu calon pada perhelatan Pilkada Kabupaten Tasikmalaya, November mendatang. Penilaian itu, disampaikan Ketua Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya, Dodi Djuanda saat launching Peta Kerawanan Pada Pemilihan Serentak Tahun 2024 di Hotel Alhambra, Selasa 3 September 2024.
Dodi menyebut, penilaian ASN rawan tidak netral didasarkan pada adanya hak pilih yang dimilik ASN. Berbeda dengan TNI Polri yang tidak mempunyai hak pilih.
“Saya yakini tidak netral karena masih memiliki hak pilih,” kata Ketua Bawaslu Dodi Djuanda.
Baca juga : Unjuk Rasa Warnai Pelantikan DPRD Kabupaten Tasikmalaya
Dodi menjelaskan, kerawanan netralitas ASN ini masih menjadi isu yang perlu diantisipasi. Terutama dalam pemiliham serentak kali ini. Ada beberapa momentum dalam tahapan Pilkada yang memang rawan yakni saat tahapan pencalonan, kampanye serta dalam porese pemungutan dan penghitungan surat suara pada 27 November nanti.
Selain netralitas ASN, lanjut Dodi, politik uang juga masih menjadi pengawasan serius dari Bawaslu. Walapun kerawanan itu selalu tidak sampai ke pengadalian hingga saat ini.
“Selain netralitas ASN, kerawanan lain yang cukup serius kita awasi yakni politik uang,” ujar Dodi.
Baca juga : Fenomena Ikan Naik ke Daratan di Pasisir Pantai Selatan, Ini Pendapat BPBD
Sementara, Asda III Setda Kabupaten Tasikmalaya, Asep Gunadi mengatakan, untuk pemetaan kerawanan itu memang selalu ada di setiap daerah. Terutama daerah Kabupaten Tasikmalaya selain beberapa kerawanan, juga memiliki kerawanan alam.
“Itu melalui dest pilkada sudah kita siapkan, untuk kerawanan bencna alam ini, mulai dari SDM, alat dan lainnya sebagai antisipasoli,” kata Asep.
Terkait dengan netaralitas ASN sendiri, lanjut Asep, pemerintah juga terus mengingatkan. Meski memiliki pilihan jangan sampai memihak pada salah satu pasnagan calon.