Lahan 1000 Haktare Disiapkan Pemkab Tasikmalaya Untuk Padi Organik  

Lahan 1000 Haktare Disiapkan Pemkab Tasikmalaya Untuk Padi Organik  

IDERAKYAT.COM — Setidaknya 1000 haktare sawah khusus padi organik disiapkan Pemkab Tasikmalaya. Luas lahan itu, akan disiapkan di wilayah utara dan selatan Kabupaten Tasikmalaya.

Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi, mengungkapkan optimis menggarap program padi organik. Asep menyebut, pengembangan padi organik ini diprioritaskan di sejumlah kecamatan, termasuk Cisayong di Utara dan Cipatujah di Selatan.

Saat ini, lanjut Asep, panen padi organik di Kabupaten Tasikmalaya rata-rata 4-5 ton per hektar. Akan tetapi dengan pemerintah terus berfokus pada edukasi serta pendampingan agar petani bersabar dan menerima penurunan hasil produksi pada masa transisi awal.

Baca juga : Tiga Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pupuk Bersubsidi Ditangkap Kejari Kabupaten Tasik

Memastikan keberlanjutan program, Pemkab Tasikmalaya mengajukan usulan proyek pengerukan dan revitalisasi sumber air kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat

“Itu sebagai jaminan ketersediaan air menjadi faktor krusial bagi ribuan hektare lahan baru,” ujar Asep Sopari.

Prioritas utama adalah Bendungan Padawaras di Kecamatan Cipatujah, yang mengairi lahan padi organik di empat desa. Pemkab telah mengajukan peningkatan keandalan sumber air untuk 500 hektare lahan di Cipatujah, dengan potensi total pengembangan mencapai 1.000 hektare di wilayah tersebut.

Baca juga : Korban Keracununan MBG Cipatujah Bertambah, Capai 109 orang

“Kewenangannya ada di Pemerintah Jabar, seperti bendungan Padawaras kita coba di 500 hektare dulu, maka kedepannya mudah-mudahan akan tercapai 1.000 hektare,” jelas Asep.

Selain itu, lahan seluas 1.000 hektare di Kecamatan Tanjungjaya dan Sukaraja yang bergantung pada Bendungan Ciramajaya juga diajukan untuk segera direvitalisasi agar pasokan air terjamin. Tidak hanya irigasi, Asep juga mengungkapkan rencana strategis lainnya yakni berupa pembangunan pabrik pengolahan padi organik di Kabupaten Tasikmalaya.

“Pabrik diharapkan mampu memproses dan menghasilkan ribuan ton padi organik per bulan, memastikan rantai pasok dan nilai jual produk,” pungkas Asep Sopari.