IDERAKYAT.COM – BPBD Kabupaten Tasikmalaya menginventarisir, setidaknya ada 11 kecamatan yang masuk kategori resiko tinggi saat gempa megatrust terjadi. Sebagai langkah antisipasi, BPBD akan segera melaksanakan sosialisasi dan edukasi terkait kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa bumi Megathrust di 11 kecamatan tersebut.
Namun sayangnya, ditengah resiko tinggi bencana megatrust, ketersediaan alat sistem deteksi dini gempa dan tsunami atau Early Warning System (EWS) di sepanjang pesisir selatan Kabupaten Tasikmalaya minim. Alat yang terpasang saat ini dalam kondisi rusak dan tidak berfungsi.
“Kami telah mengajukan permohonan ke Deputi BNPB, agar pemasangan EWS tidak hanya di Pantai Pangandaran, tetapi juga di sepanjang pesisir selatan Tasikmalaya,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, Senin 9 September 2024.
Baca juga : Kantongi Sabu Setengah Kilogram, Tiga Pengedar Ditangkap
Sebagai gantinya, lanjut Nuraedidin, saat ini masyarakat di wilayah selatan masih mengandalkan alat peringatan tradisional seperti kentongan untuk menghadapi potensi bencana. Pihaknya pun berharap ketersediaan alat EWS agar lebih cepat dalam menginformasikan segala perubahan dan kejadian alam di kawasan laut selatan.
“Alatnya itu rusak, gak ada yang bisa memperbaiki. Jadi untuk saat ini, kentongan adalah salah satu alat yang paling efektif sebelum adanya EWS,” jelas Nuraedidin.